Halo kanti-kanti yang ada di Sarolangun, tentunya tidak asing dengan Jembatan Beatrix. Jembatan Beatrix adalah salah satu ikon paling terkenal di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Jembatan ini bukan hanya sekadar penghubung antar wilayah, tetapi juga menyimpan sejarah yang kaya dan menawarkan pemandangan alam yang memukau.
Sejarah Singkat Jembatan Beatrix
Pembangunan Jembatan Beatrix dimulai pada tahun 1936 dan selesai pada tahun 1939 di masa penjajahan Belanda. Nama "Beatrix" diambil dari nama seorang anggota keluarga kerajaan Belanda.
Konon, pembangunan jembatan ini dilatarbelakangi oleh tragedi tenggelamnya kapal seorang konselor Belanda di Sungai Batang Tembesi, yang kemudian menjadi lokasi pembangunan jembatan ini.
Lagu Daerah Sarolangun - Jembatan Beatrix
Sebagai ikon Sarolangun, maka juga ada lagu daerah dengan judul yang sama yaitu Jembatan Beatrix. Yuk sama-sama kita dendangkan dengan lirik di bawah ini.
Judul : Jembatan Beatrix
Ciptaan : Zur Gerumwah
Arr: Andy Gomes
Penyanyi : Mayang Beatrix
Dahulu kalo di zaman Belando
Rakyat beradat dikerjo pakso
Bangun jembatan belengkung empek
Disikso pulo hidup sengsaro
Batu becuci di pulau merek
Sungai tembesi saksi aek mato
Orang menyebut jembatan beatrix
Ketiko ratu wilhemlina berkuaso
Beatrixx.,... jembatan beatrix
Saksi sejarah di dusun kito
Beatrixx.,... jembatan beatrix
Duo tahun bekerja badan tersikso
Kini pemerintah kito
Lah melestarikannyo
Aset wisata peninggalan Belando
Bilo malam tibo
Anak mudo duduk di sano
Jago adat budayo kito petuah negeri
***
Batu becuci di pulau merek
Sungai tembesi saksi aek mato
Orang menyebut jembatan beatrix
Ketiko ratu wilhemlina berkuaso
Beatrixx.,... jembatan beatrix
Saksi sejarah di dusun kito
Beatrixx.,... jembatan beatrix
Duo tahun bekerja badan tersikso
Kini pemerintah kito
Lah melestarikannyo
Aset wisata peninggalan Belando
Bilo malam tibo
Anak mudo duduk di sano
Jago adat budayo kito petuah negeri
Kini pemerintah kito
Lah melestarikannyo
Aset wisata peninggalan Belando
Bilo malam tibo
Anak mudo duduk di sano
Jago adat budayo kito petuah negeri
***
Tidak ada komentar
Silahkan Berkomentar Tanpa Menyinggung SARA atau SPAM ya.