Salah satu komiditi yang terkenal di Jambi adalah Kopi. Kami yakin segelas kopi banyak menemani kanti setiap pagi. Berbicara tentang Kopi ada banyak jenis kopi dari para petani kopi di Jambi. Beruntung kali ini Galeri Jambi bekerja sama dengan Riri, seorang travel blogger di rekamwaktudotcom yang pernah berkunjung ke Kecamatan Batara, Kab.Tanjung Jabung Barat untuk mengenal langsung kopi Liberika khas Jambi.
Langsung aja yuk kita simak tulisan perjalanan Riri.
Kali ini perjalanan saya agak sedikit berbeda dari biasanya, sebut saja Coffee Tour. Saya dan suami memutuskan untuk touring ke Betara yang bertempat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jambi. Bagi banyak orang, mungkin akan bertanya-tanya, ada apa sih disana? apa yang dicari? kok ga terkenal ya?
Bagi saya pribadi, travelling ke suatu tempat bukan semata-mata karena faktor famous atau ga nya tempat tersebut, tetapi lebih kepada apa yang dapat kita gali dari tempat tersebut, entah itu kekhasan budayanya, makanannya, people nya yang sangat ramah, atau bahkan kekayaan alamnya. Semua itu akan ber-impact pada bertambahnya wawasan kita, terlebih itu di negeri kita sendiri. Alangkah bangganya kita memiliki beragam keunikan di seluruh nusantara ini.
Well, biar ga berlama-lama saya akan sedikit bercerita kenapa sih saya ke Betara? Tidak lain dan tidak bukan, ini karena satu tujuan - mencicipi Kopi Liberika Tungkal (salah satu komoditas perkebunan di Kab. Tanjung Jabung Barat). Ini adalah kali pertama saya menginjakkan kaki kesini, apalagi untuk berburu kopi langsung dari petani kopinya. Hmmm... kebayang ga alangkah nikmatnya kopi disini!
Tentang Kopi Liberika Tungkal Komposit (LIBTUKOM)
Pada tahun 1878 Belanda membawa kopi liberika ke indonesia untuk menggantikan tanaman kopi arabika yang rusak akibat terserang penyakit karat daun atau Hemileia Vastatrix (HV). Liberika diketahui lebih tahan terhadap penyakit HV dibanding arabika. Kopi liberika merupakan tanaman endemik Afrika. Penyebarannya meliputi Liberia, Gabon, Gambia, Ghana, Mauritania, nigeria, Uganda, Kamerun hingga Angola. Liberika secara terbatas juga dibudidayakan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Afrika Barat, Guyana dan Suriname. Di Indonesia sendiri, kopi jenis ini bisa ditemukan di Provinsi Jambi dan Bengkulu.
Di Jambi, produsen Liberika terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Tidak seperti kopi jenis Arabika maupun kopi Robusta, kopi Liberika mempunyai kekhasan tumbuh didaerah lahan gambut. Pada sebaran lahan gambut yang ada di Tanjung Jabung Barat, konsentrasi terbesar petani kopi Liberika ada di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, dikenal dengan nama Kopi Liberika Tungkal Komposit. Setidaknya ada 2.700 hektare kebun kopi ini di Kecamatan Betara dengan dikelola oleh 16 kelompok tani.
Di Jambi, produsen Liberika terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Tidak seperti kopi jenis Arabika maupun kopi Robusta, kopi Liberika mempunyai kekhasan tumbuh didaerah lahan gambut. Pada sebaran lahan gambut yang ada di Tanjung Jabung Barat, konsentrasi terbesar petani kopi Liberika ada di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, dikenal dengan nama Kopi Liberika Tungkal Komposit. Setidaknya ada 2.700 hektare kebun kopi ini di Kecamatan Betara dengan dikelola oleh 16 kelompok tani.
Sejarah kopi Liberika Tungkal Komposit |
Singgah di Kedai Kopi
Adanya kopi liberika dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini membuat saya dan suami tertarik untuk berkunjung karena disinilah keunikannya, tidak semua Provinsi di Indonesia memilikinya.
Kegiatan ini adalah kali kedua bagi suami saya sehingga beliau sudah paham betul siapa yang harus kita temui dan bisa diajak ngobrol lebih jauh tentang kopi liberika disini. Sebagai seorang Pecinta Kopi, beliau kerap meng-upgrade wawasannya terkait seluk beluk kopi dan itu dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat kami tempuh dalam waktu 2,5 jam dari Kota Jambi menggunakan sepeda motor. Ini merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan bagi saya, excited? sudah pasti.
Setibanya saya dan suami di kecamatan Betara, kami langsung singgah di Gerai UMKM Mekar Jaya, kedai kopi yang populer se-Tanjung Jabung Barat. Disini kami memesan dua gelas es kopi liberika. Sengaja pilih yang dingin-dingin di cuaca terik siang ini. Ngobrol singkat dengan pengelola gerai tersebut, kemudian kami langsung bertolak ke perkebunan kopi liberika milik salah satu penggiat kopi setempat yakni Bp. Murdianto.
Kegiatan ini adalah kali kedua bagi suami saya sehingga beliau sudah paham betul siapa yang harus kita temui dan bisa diajak ngobrol lebih jauh tentang kopi liberika disini. Sebagai seorang Pecinta Kopi, beliau kerap meng-upgrade wawasannya terkait seluk beluk kopi dan itu dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat kami tempuh dalam waktu 2,5 jam dari Kota Jambi menggunakan sepeda motor. Ini merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan bagi saya, excited? sudah pasti.
Setibanya saya dan suami di kecamatan Betara, kami langsung singgah di Gerai UMKM Mekar Jaya, kedai kopi yang populer se-Tanjung Jabung Barat. Disini kami memesan dua gelas es kopi liberika. Sengaja pilih yang dingin-dingin di cuaca terik siang ini. Ngobrol singkat dengan pengelola gerai tersebut, kemudian kami langsung bertolak ke perkebunan kopi liberika milik salah satu penggiat kopi setempat yakni Bp. Murdianto.
Jelajah Perkebunan Kopi Liberika
Di kebun kopi Bp.Murdianto ini kami disambut dengan hangat oleh beliau. Beruntungnya ketika kami datang sedang ada pembibitan kopi Liberika sehingga kami berkesempatan untuk mengabadikan proses tersebut.
bibit kopi liberika |
bibit kopi liberika |
bibit kopi liberika |
perkebunan kopi liberika |
area pengeringan biji kopi |
Melihat Mesin Pengolahan Kopi
Rasanya beruntung sekali bagi saya bisa berkunjung ke Kecamatan Betara ini. Bertemu dengan para petani dan penggiat kopi disini. Obrolan-obrolan kami seputar kopi sedikit banyak menggugah hati saya tentang betapa para petani disini memiliki ketekunan yang tinggi di segala keterbatasan ilmu yang mereka miliki. Semua yang awalnya dilakukan secara manual dan dipelajari secara otodidak, lambat laun mereka mengikuti beragam pelatihan tentang pengolahan kopi mulai dari pembibitan hingga proses grinding. Pelatihan-pelatihan ini biasanya diadakan oleh pihak pemerintah maupun swasta dengan mengirimkan perwakilan anggota dari masing-masing kelompok tani.
Kami disambut ramah di rumah salah satu anggota kelompok petani kopi. Rumah tersebut juga digunakan sebagai basecamp pertemuan kelompok tani. Terdapat beberapa mesin pengolahan kopi yang saya lihat disini, salah satunya yang saya foto di bawah ini.
Mesin roasting kopi |
Sayapun sempat mencicipi seduhan kopi Liberika disini. Bagi saya pribadi yang nggak terlalu mengerti tentang kopi, menganggap rasanya sama saja dengan kopi Arabika maupun Robusta. Tapi bagi kamu para pencinta kopi, pasti bisa membedakannya.
Perjalanan kali ini membuat saya benar-benar merasakan pengalaman berharga.
***
Tulisan pernah dimuat di http://www.rekamwaktu.com/2018/06/travelstories-mengenal-kopi-liberika.html
Oleh : Afriani (Riri)
IG : @rekamwaktu